BEKASI SELATAN – Kapolri Jendral Tito Karnavian meminta seluruh steakholder yang terlibat dalam Tim Operasi Green Line (Tim Terpadu) untuk terus melakukan evaluasi terhadap keberlangsungan kebijakan pembatasan kendaraan di pintu tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur yang sudah berlangsung mulai Senin (12/3) hari ini.
“Saya harap kebijakan ini terus dikawal, dievaluasi dan seluruh pihak yang terlibat dalam Tim Green Line bisa membuka diri mendengar pendapat masyarakat. Jangan sampai aturan yang semula kita anggap sebagai obat justru menjadi penyakit baru bagi masyarakat,” ujar Tito dalam sambutannya sebelum meresmikan tim Operasi Green Line, di Mega City Bekasi, Senin (12/3).
Lebih lanjut, Kapolri menyarankan agar Tim Operasi Green Line membentuk posko bersama dalam rangka mengefektifkan kebijakan pembatasan kendaraan ini.
“Nantinya seluruh pihak yang memiliki tugas dan tanggung jawab atas kebijakan ini bisa berkumpul dalam posko ini, minimal perwakilannya lah. Tujuannya agar proses pengawasan bisa lebih efektif, juga bisa sekaligus menggencarkan sosialisasi atas kebijakan ini serta menerima feedback (suara) dari masyarakat,” paparnya.
Tito mengatakan kemacetan yang kerap terjadi di jalur tol Jakarta-Cikampek membuat seluruh masyarakat resah. Fenomena tersebut tentu menuntut Kepolisian dan Kementerian Perhubungan agar menemukan solusi terbaik mengatasinya.
“Sejak lama saya meminta kepada Kakorlantas agar menemukan solusi atas masalah pelik ini. Saya katakan kita tidak boleh menyerah, karena kita ini adalah harapan masyarakat. Alhamdulillah, tiga paket kebijakan pun dihadirkan, kita akan lihat perkembangannya, semoga kebijakan ini dapat menjadi solusi terbaik,” paparnya. (GUN/ADV HUMAS)
Leave a Reply