PTMSI Kabupaten Bekasi Protes Dua Atlet Andalan Dicoret Tanpa Kejelasan

Atlet andalan PTMSI Kabupaten Bekasi (foto kiri). Ketua Umum PTMSI Kabupaten Bekasi Evan Prabowo (foto kanan).

BEKASI SELATAN – Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Kabupaten Bekasi protes terhadap Tim Keabsahan PTMSI Provinsi Jawa Barat. Pasalnya, atlet andalan yang dimiliki yakni atlet putra Bima Abdi Negara, M. Zahru Nailufar dan putrinya Seldra Mei Roza dicoret tampil pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Barat ke XIV tahun 2022.

“Atlet ini (yang dicoret-red) sudah mendulang medali pada multievent tingkat internasional,” ungkap Ketua Umum PTMSI Kabupaten Bekasi, Evan Prabowo saat dijumpai di kantor Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Bekasi, Jalan Rawa Tembaga, Kecamatan Bekasi Selatan, Kamis (24/6/2021).

Evan mengungkapkan, atlet yang dicoret secara regulasi  merupakan atlet binaan PTMSI Kabupaten Bekasi. Bahkan, sebelumnya sudah mewakili Kabupaten Bekasi pada Pekan Olahraga Daerah (Porda) 2018 dan termasuk jajaran atlet terbaik di Indonesia. 

“Tapi tanpa alasan yang jelas, PTMSI Jabar mencoretnya, sehingga tidak bisa berlaga membawa bendera Kabupaten Bekasi pada pelaksanaan Porprov Jabar tahun depan,” terangnya.

Sampai saat ini, papar Evan, pihak Pengcab PTMSI Kabupaten Bekasi masih menunggu kejelasan mengenai alasan pencoretan tersebut.

“Pengcab dan KONI Kabupaten Bekasi masih berjuang minta keadilan atas putusan pencoretan petenis andalan kita oleh Tim Keabsahan PTMSI Jabar,” demikian tegas Evan.

Evan mencurigai ada tindakan tidak fair dilakukan Tim Keabsahan PTMSI Jawa Barat.

“Saya mendapat informasi dari petinggi PTMSI Jabar bahwa pencoretan atlet andalan kita karena tuan rumah Ciamis meminta 4 emas. Padahal cabor tenis meja total emasnya ada 7,” ujar dia.

Sementara itu, atlet putra Kabupaten Bekasi, Bima Abdi Negara mengaku kaget setelah mengetahui dirinya gagal bertanding pada Porprov Jabar ke XIV tahun 2022.

“Saya kaget dicoret jadi tidak bisa ikut Porprov Jabar tahun depan, enggaj tau apa alasannya,” tutur Bima. 

Padahal, lanjut Bima, sejak tahun 2010 hingga 2016 dalam setiap laga Pekan Olahaga Nasional (PON), dirinya selalu membela Jawa Barat dalam pertandingan Tenis Meja dan pernah mendapat medali emas.

“Saya selalu membela Jawa Barat dan memperoleh emas untuk cabang olahraga tenis meja. Tapi dicoret, jadi gak bisa ikut Porprov Jabar,” kata dia.

“Saya merasa dibuang oleh pengurus pengurus PTMSI Jabar,” kata dia lagi seraya mengenang masa perolehan emas PON di Papua dan mewakili Indonesia pada pertandingan Asian Games beberapa waktu lalu. (RED)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*