TAMBUN SELATAN – Politik uang (money politic) nampaknya masih menjadi momok kejahatan pilkada yang menakutkan di Kabupaten Bekasi. Tak ayal, hampir seluruh calon peserta Pilkada Kabupaten Bekasi pun makin gencar mewanti-wanti kepada para calon pemilihnya, untuk tidak tergiur dengan praktik politik uang yang masih rawan dilakukan oleh ‘calon borjuis’ dengan menyebar uang dan melupakan pengabdian kepada masyarakat saat kemudian terpilih.
“Kami secara tegas menolak politik uang. Tidak hanya itu, kamipun sudah membentuk satgas anti politik uang yang akan secara tegas melaporkan jika ada pasangan calon maupun tim suksesnya yang memainkan politik uang,”ujar Meliana Kartika Kadir, Calon Bupati (Cabup) Bekasi nomor urut 1 (satu).
Dijelaskan Cabup akrab disapa Melly, tidak saja melanggar aturan, politik uang adalah sikap penistaan terhadap proses demokrasi dan pembodohan terhadap masyarakat yang harus diawasi bersama. “Jangan lagi masyarakat mau terbeli dengan nilai rupiah yang tidak seberapa, namun akhirnya menyesal selama 5 tahun. Kabupaten Bekasi harus bangkit maju, dan itu harus diawali dengan proses demokrasi yang bersih dan jujur,”beber cabup nomor urut 1 yang berpasangan dengan Abdul Kholik (Iik) dan diusung oleh PDI Perjuangan, PKB, PPP dan PBB ini.
Tidak hanya pasangan nomor urut 1, seruan perang terhadap politik uang juga disuarakan oleh Cabup Bekasi nomor urut tiga Obon Tabroni, yang menilai praktik politik uang merupakan cara jahat untuk memperoleh kekuasaan. Maka, kata Obon, hampir bisa kita pastikan bahwa niatnya untuk berkuasa juga jahat.
“Nah, kalau kita mengamini atau bahkan jadi bagian dari politik uang, berarti kita membiarkan orang yang punya niat jahat untuk berkuasa. Artinya, membiarkan orang dengan niat jahat jadi pemimpin kita. Itu kan bahaya. Itu pertama,” jelas Obon, belum lama ini.
Obon memiliki keyakinan bahwa jika semua orang sepakat dengan politik uang dan masuk menjadi bagian dari kejahatan itu, maka kehancuran bangsa ini hanya tinggal menunggu waktu saja.
“Tinggal tunggu waktu aja. Pasti hancur,” cetus pembina Jamkeswatch Bekasi itu.
Begitu juga sebaliknya, kalau semua orang sepakat untuk menolak politik uang, saya yakin bangsa ini akan hebat.
“Menurut saya, ini layak, bahkan wajib untuk sama-sama kita perjuangkan,” tandas Obon.
Terpisah, TIM Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bekasi Sa’duddin – Ahmad Dhani (SAH) juga mengajak seluruh pihak untuk bersama – sama memerangi money politic. Supaya pelaksanaan Pilkada di Kabupaten Bekasi berjalan dengan bersih dan tidak melanggar peraturan yang ada.
Ketua Tim Pemenangan Paslon Bupati dan Wakil Bupati Bekasi SAH, Taih Minarno mengatakan, paslon, penyelenggara dan masyarakat pemilih di Kabupaten Bekasi harus bersama – sama menyatakan sikap untuk tidak melakukan money politic.
Pria yang akrab disapa Taih ini menyatakan, pihaknya juga akan mengawasi praktek money politic bersama dengan jejaring kader dari koalisi yang mengusung paslon SAH yaitu, PKS, Partai Demokrat dan Partaik Gerindra.(TIM)
Leave a Reply