BEKASI SELATAN – Bagian Safety, Health, and Environment Grand Kamala Lagoon, Priyo Laksono mengungkapkan bahwa material yang ambruk dari lantai 32 proyek Tower Emerald Grand Kamala Lagoon berupa beton.
“Penyebab runtuhnya beton dari ketinggian lantai 32 akan kami selidiki, kronologisnya saat seorang pekerja mengelas besi di atas, ketika sling nya dicabut, terjadilah peristiwa tersebut, kami memutuskan untuk menghentikan pengerjaan proyek untuk sementara waktu,” katanya.
Di tempat yang sama, Komisaris Polisi Bayu Pratama Gubunagi selaku Kapolsek Bekasi Selatan mengatakan, petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran dari Pemkot Bekasi dan Dinas Kebakaran Jakarta Timur masih melakukan evakuasi terhadap satu korban reruntuhan atasnama Fajar Sidiq (21) yang terjebak di Basement akibat tertimpa dan tertutup reruntuhan material preecast (tangga darurat) di proyek Apartemen Grand Kamala Lagoon.
“Seperti diketahui pada Rabu (04/01) dini hari sekitar Pukul 01.00 WIB telah terjadi kecelakaan kerja, dimana proses pemasangan tangga darurat yang ada di proyek pembangunan apartemen Grand Kamala Lagoon runtuh dari lantai 32 sampai ke lantai dasar atau besment. Kemudian dari peristiwa tersebut saat ini masih ada 1 orang korban yang tertimpa reruntuhan tersebut dan saat ini masih berlangsung proses evakuasi yang dilakukan oleh unit Damkar dari Jakarta Timur dan juga Bekasi Kota,” jelasnya kepada awak media, Rabu (04/01) siang.
Bayu melanjutkan, sebelum melakukan evakuasi, pihaknya juga telah melakukan konsolidasi dan briefing di tempat kejadian perkara (TKP) dengan rekan-rekan dari pelaksana proyek dari PP Property, kemudian juga dari rekan-rekan suku dinas pemadam kebakaran untuk menyamakan persepsi dan menyamakan langkah-langkah apa yang efektif terutama dalam hal dalam rangka menyelamatkan korban yang tertimpa reruntuhan.
“Untuk sementara ini atas nama Fajar Sidiq (21) kondisi sampai saat ini belum bisa kita ketahui karena memang belum terlihat karena masih dalam proses evakuasi. Kalau untuk berapa jam nya berarti kurang lebih hampir 10 jam sudah tertimpa dan terjepit reruntuhan. Kalau untuk penyebab dan lain sebagainya belum bisa kami simpulkan karena kami masih harus melakukan pendalaman. Saat ini kita fokus terhadap penyelamatan korban proses evakuasi,” terangnya.
Bayu mengungkapkan, yang membuat proses evakuasi ini cukup lama kata dia, karena memang bahan materialnya terbuat dari baja maupun coran beton sehingga pihaknya mengaku cukup sulit. Selain itu, lanjut Bayu, faktor lainnya keruntuhan itu dari lantai 30 an.
“Ada satu korban lain atas nama Omen (22) hanya luka ringan dan sudah mendapatkan perawatan medis. Saat ini sudah bisa rawat jalan jadi tidak dirawat. Sementara ini, kegiatan yang ada fokus proses evakuasi jadi tidak ada kegiatan dulu terutama di tower Emerald,” paparnya.
Lebih lanjut Bayu mengatakan, hasil penyidikan untuk mengetahui penyebab runtuhnya material preecast tangga darurat di proyek apartemen Grand Kamala Lagoon membutuhkan waktu kurang lebih dua sampai tiga minggu kedepan. “Saat ini kami tidak bisa menyimpulkan dengan cepat karena kami harus melakukan pendalaman lebih lanjut,” terangnya.(TIM)
Leave a Reply