
BEKASI TIMUR – Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Bekasi 2018 nanti,sejumlah nama dari partai besar telah dipastikan akan kembali bertarung memperebutkan kursi orang nomor 1 di Kota Bekasi Periode 2018-2023.
Salah satunya Rahmat Effendi, pria yang biasa disapa Pepen ini dikabarkan akan kembali maju dalam Pilkada 2018.
Pada beberapa kesempatan saat ditanya soal Pilkada 2018, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Golkar Kota Bekasi itu mengatakan, masih berhasrat berpasangan dengan Ahmad Syaikhu, Wakilnya yang juga Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) PKS Provinsi Jawa Barat.
Sinyal kuat dibalas PKS Kota Bekasi, Ketuanya Heri Koswara belum lama ini menegaskan kemungkinan besar koalisi Pepen-Ahmad Syaikhu (PAS, Paslon Walikota Periode 2013-2018,red) akan kembali dimajukan dalam Pilkada Kota Bekasi 2018.
Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu PDIP Kota Bekasi, Nicodemus Godjang mengaku telah membaca arah peta politik petahana. Kepada GoBekasi dia menegaskan telah menyiapkan rencana politik.
Kata Nico-sapaan akrabnya, jika koalisi PAS kembali dimajukan maka PDIP menyiapkan ‘Head to Head’ (pertarungan satu lawan satu,red) lawan Petahana.
“Kalau pasangan PAS maju lagi, kita siapkan head to head, kita akan melobi parpol-parpol untuk lawan PAS,” kata Nico kepada GoBekasi, Sabtu (11/03/2017).
Diakui Nico, petahana memiliki segala elektabilitas dan popularitas yang tinggi sehingga sulit untuk dikalahkan. Tapi kata dia, itu bukan hal yang mustahil karena belajar dari Pilkada 2013 lalu, PAS hanya unggul 30 persen suara yaitu sekira 400.000 dari 56 persen Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang menggunakan hak suaranya.
“Jadi dia tidak mewakili suara penduduk, ini yang menjadi target kita, head to head. Dan dari sejarah di Indonesia
Petahana akan sulit dikalahkan jika ada lebih dari 3 lawan, suaranya pasti pecah dan petahana menang,” jelas Nico yang juga Ketua Bapilu (Badan Pemenangan Pemilu,red) PDIP Kota Bekasi.
Nico pun mengaku PDIP Kota Bekasi akan memasuki tahap penjaringan pada 20 Mei 2017 nanti, untuk mencari bakal calon walikota.
“Segalanya bisa terjadi, (calon dari PDIP,red) bisa berpasangan dengan artis, atau public figure. Yang jelas PDIP tidak mungkin mendukung tapi harus mengusung,” tandasnya.(gob)
Leave a Reply