CIKARANG PUSAT – Pemkab Bekasi menyiapkan lahan seluas 6.061 meter untuk pembangunan underpass di Jalan Raya H. Bosih, Kecamatan Cibitung. “Lahan siap dipakai,” kata Kepala Dinas Perumahahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan Kabupaten Bekasi, Jamalludin, Rabu (19/7).
Ia mengatakan, pemerintah telah menghabiskan anggaran untuk pembebasan lahan tersebut senilai Rp. 88 miliar. Proses pembebasan memakan waktu dua tahun anggaran, yakni 2015 senilai Rp. 47 miliar, dan 2016 sebesar Rp. 41 miliar. “Kami membebaskan 65 bidang lahan milik warga,” ujarnya.
Dari seluruh bidang lahan, lanjut dia, masih ada empat bidang yang belum rampung diselesaikan. Masing-masing pemilik dua bidang belum menyerahkan berkas, sedangkan dua lainnya belum sepakat dengan harga. “Alternatif terakhir konsinyasi, itu jika proyek sudah mulai dibangun,” imbuhnya.
Jamal menambahkan, Kementerian Perhubungan berjanji akan membangun underpass tersebut pada 2018 mendatang, karena harus menyiapkan anggarannya. Mengacu pada Underpass Tambun, dana yang dibutuhkan mencapai Rp. 125 miliar. “Enggak jauh beda dari Underpass Tambun,” jelasnya.
Berdasarkan Detail Enginering Design (DED), sambung dia, underpass itu memiliki lebar 37 meter, terbagi dua jalur. Adapun, panjangnya mencapai 400 meter. Pemerintah Pusat menargetkan, pembangunan rampung pada 2019 mendatang. “Bersamaan dengan operasinya kereta commuter line sampai ke Cikarang,” tutupnya.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bekasi, Jejen Sayuti mengatakan, underpass menjadi sebuah kebutuhan menyusul akan beroperasinya KRL dari Jakarta sampai ke Cikarang. “Untuk memecah kemacetan, dan kecelakaan karena intensitas perjalanan kereta,” kata Jejen.
Ia mengatakan, jalur tersebut merupakan penghubung antara daerah utara Bekasi seperti Tambelang, Sukatani menuju ke daerah selatan. “Jalur utama rata-rata di selatan, seperti Jalur Pantura, maupun Tol Jakarta-Cikampek,” pungkasnya.(ONE)
Leave a Reply