Giatkan Pelatihan Yasos BKS Bangun Kemandirian Napi Lapas Klas II-A Bekasi

Foto Bersama : Kalapas Klas II-A Bekasi, Yudi Suseno bersama Ketum Yasos BKS, Agus Salim Tanjung dan Warga Binaan Lapas usai Lakukan Pelatihan

BEKASI TIMUR – Kepala Lapas Klas II-A Bekasi di Bulak Kapal, Yudi Suseno, bersama Ketua Umum Yayasan Sosial Berdikari Karya Sehati (BKS), Agus Salim Tanjung, mengadakan pelatihan kemandirian untuk Napi pada Kamis (20/7/2017).

Terdapat empat pelatihan kemandirian narapidana, yaitu bidang pelatihan pertanian, perikanan dan perkebunan serta pembuatan sabun deterjen. Pelatihan tersebut dilaksanakan selama 2 hari.

Menurut Tanjung, pelatihan ini bertujuan untuk para Napi agar bisa mandiri ketika sudah keluar dari Lapas nanti kembali rutinitas hidup sebagai makhluk sosial dan diharapkan tetap mempunyai rasa percaya diri dan bisa segera menyesuaikan dengan lingkungan saat sudah kembali ke masyarakat, dengan bekal ilmu yang diterima.

“Jadikan Lapas sebagai rumah kedua, agar hatinya tentram sehingga bisa melakukan aktifitas yang positif,” ungkap Tanjung kepada 50 calon peserta pelatihan dibawah pengawasan KasiGiatja Samsun S.Pd. M.Si

Ia menambahkan, minimal mereka kembali ke masyarakat bisa memberikan kontribusi positif dan tetap mandiri.

Selain itu, Tanjung ingin agar kegiatan ini bisa lebih dikembangkan sesuai bakat dan minat dari Napi yang ingin mengikuti pelatihan selanjutnya.

Tak hanya itu saja, Yayasan BKS yang dikomandoinya segera akan melakukan pemberdayaan limbah industri. Mengingat banyaknya perusahaan yang mengabaikan limbah industrinya, membuat dirinya tergerak.

“Kita ambil contoh seperti sekrup kulit yang bisa dikatakagorikan limbah B3, karena limbah tersebut tidak bisa dimusnakan. Nah, disini kita akan ambil dan kita buatkan kerajinan tangan seperti gantungan kunci,” ujarnya.

Sementara itu, Yudi Suseno selaku Kepala Lapas Klas II-A Bekasi di Bulak Kapal, mengatakan bahwa ini adalah bentuk komitmen untuk memajukan warga binaannya, agar selalu punya kebanggaan diri dan kesadaran diri. Kendati demikian dia pun menyampaikan apresiasi dan reaksi positifnya kepada Yayasan Sosial BKS.

“Pelatihan ini hanya sekedar pintu masuk, untuk bisa menatap lebih lanjut ke arah yang lebih baik,” imbuh Yudi.

Terdapat 50 Napi yang mengikuti pelatihan kemandirian ini. Yudi menambahkan, kedepannya akan lebih diperhatikan lagi kegiatan kemandirian ini. Seraya menambahkan dirinya beroptimis bahwa Napi binaannya tak akan terlantar di tengah masyarakat ketika bebas nanti.

“Yang penting mereka mempunyai niat untuk hidup dengan baik, mereka sudah diberikan keterampilan, peluang usaha dan mereka bisa menjadi manusia yang berguna,” katanya.

Sekedar diketahui YASOS BKS juga berjanji siap akan menyalurkan dan menampung para Napi apabila telah bebas menjalankan hukumannya untuk dididik menjadi Pengusaha yang Mandiri. (GUN)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*