Ribuan Botol Miras dan Narkoba Dimusnahkan

MUSNAHKAN BARBUK: Pemkot Bekasi bareng Polrestro Bekasi dan Kejari musnahkan barang bukti (Barbuk) narkoba dan miras hasil sitaan periode Januari hingga September 2017.

BEKASI SELATAN – Pemerintah Kota Bekasi bersama Polrestro Bekasi Kota, Kejari memusnahkan barang bukti narkoba dan ribuan botol minuman keras (Miras), di lapangan Kantor Wali Kota Bekasi, Kamis (14/9). Barang bukti ini merupakan hasil sitaan selama periode Januari 2017 hingga saat ini.

“Pemerintah Kota Bekasi bersama dengan Polresta Bekasi Kota berusaha memerangi peredaran narkoba dan minuman keras di wilayah Kota Bekasi,” ujar Wakil Wali Kota Bekasi, Ahmad Syaikhu kepada Wartawan, Kamis (14/9).

Untuk itu, kata dia, apabila masyarakat menemukan tempat-tempat peredaran narkoba dan miras, segera laporkan kepada aparatur Pemerintah Kota Bekasi atau kepolisian.

“Diharapkan, dengan pemusnahan ini masyarakat menjadi sadar terhadap lingkungan kita, apabila ada yang menggunakan narkoba segera mungkin laporkan ke aparatur dan polisi untuk ditindaklanjuti,” sambungnya.

Syaikhu menegaskan, Pemerintah Kota Bekasi mempunyai komitmen memerangai peredaran narkoba dan miras, bersama dengan Polresta Bekasi, Kejaksaan Negeri Bekasi, Pengadilan Negeri Bekasi dan pemangku kepentingan lainnya.

Hari ini telah dimusnahkan barang bukti narkotika golongan I jenis ganja dengan berat 5.000 gram dari Polrestro Bekasi, dan 11.146,6150 gram dari Kejari Kota Bekasi. Lalu, narkotika jenis sabu-sabu dengan berat 410.3768 gram.

Pil ekstasi sebanyak 221 butir serta obat-obatan palsu lainnya. Sedangkan untuk miras sebanyak 500 botol dari Polrestro Bekasi, dan 3036 botol dari Kejari Kota Bekasi.

Terpisah, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Teddy Hafni mengatakan, masa muda merupakan masa-masa pencarian jati diri maupun pembuktian untuk diterima dalam suatu lingkungan pergaulan, masa rawan di mana para pengedar akan mengejar dan berusaha menghancurkan generasi muda.

“Justru teman-teman harus berbangga bisa keren tanpa narkoba, temen-temen sudah bisa mendapat informasi bahaya penyalahgunaan narkoba untuk pembentengan diri, ketika masuk bangku kuliah teman-teman sudah mempunyai cara untuk menolak narkoba,” jelas Teddy.

Buat Teddy, lebih baik berkarya untuk terlihat keren dan diterima dalam suatu lingkungan pergaulan, daripada menyalahgunakan narkoba yang hanya menawarkan instant effect dan menimbulkan kematian sia-sia.

Masa depan bangsa, lanjut Teddy, bergantung sepenuhnya pada upaya pembebasan kaum muda dari bahaya narkoba. Seharusnya pelajar senantiasa berpikir jernih untuk menghadapi globalisasi teknologi dan globalisasi yang berdampak langsung pada keluarga dan remaja penerus bangsa khususnya.

“Kita harus memerangi kesia-siaan yang diakibatkan oleh narkoba menjadi harapan setiap generasi muda,” pungkasnya. (GUN)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*