CIKARANG UTAMA – Jasa Marga Cabang Jakarta – Cikampek (Japek), bakal menerapkan sistem pembayaran transaksi non-tunai secara bertahap di seluruh gerbang ruas tol tersebut, mulai akhir bulan ini. Saat ini, ada 95 Gerbang Tol Otomatis (GTO) yang menerapkan sistem pembayaran elektronik. Sementara 88 gardu masih menerapkan sistem pembayaran manual.
Perubahan metode pembayaran transaksi ini, sebagai bentuk dukungan program Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) dalam menerapkan target 100% pembayaran non tunai di seluruh jalan tol pada tanggal 31 Oktober 2017.
“Akhir Oktober mendatang seluruh gardu bakal menerapkan sistem pembayaran elektronik,” ujar Deputi General Manager Traffic Management cabang Jakarta-Cikampek, Cece Kosasih.
Menurutnya, Jasa Marga membagi dua periode perubahan metode pembayaran transaksi yang dimulai sejak bulan September hingga akhir Oktober 2017. Diharapkan penerapan transaksi 100 persen non tunai secara bertahap dapat membantu sosialisasi sejak dini kepada pengguna jalan tol.
Cece mengatakan, uang elektronik yang bisa digunakan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek adalah kartu e-Toll dan e-Money yang dikeluarkan oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Brizzi oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero), dan TapCash oleh PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero).
Sementara untuk uang elektronik PT Bank Central Asia Tbk, Flazz, hanya berlaku pada sistem tertutup, yaitu dimulai dari GT Cikarang Utama menuju Cileunyi dan Cikampek, serta sebaliknya. “Kami telah menyiapkan infrastruktur sarana dan prasarana 100 persen menerima pembayaran non tunai,” katanya.
Untuk itu, BUMN ini bekerjasama dengan bank penerbit uang elektronik sedang menyediakan kebutuhan kartu yang dibutuhkan oleh pengguna jalan. “Penggunaan uang elektronik di gerbang tol akan mempersingkat waktu transaksi pengguna jalan karena lebih mudah dan praktis,” ungkapnya.
Cece mengaku, jika dibandingkan dengan menggunakan uang tunai, penggunaan uang eletronik ini akan memangkas separuh waktu transaksi lebih cepat. Cece mengimbau kepada masyarakat untuk segera menyiapkan kartu elektronik yang disediakan tersebut.
Saat ini, kata dia, pihaknya telah melakukan pengondisian dengan merubah metode pembayaran itu di gerbang tol Pondok Gede Timur 2 dan Tambun. Kedua gerbang yang menerapkan sistem pembayaran di GTO ini dilakukan bagi kendaraan yang mengarah ke Jakarta. ”Pengondisian gerbang itu dilakukan sejak 17 September kemarin,” jelasnya.
Kedepannya, penerapan sistem ini dilakukan secara bertahap. Tujuannya, agar pengguna jalan tol bisa mempersingkat antrean di ruas tol. Sebab, kepadatan di ruas tol ini kerap terjadi akibat adanya transaksi manual.
Asissten Vice President Corporate Communication PT Jasa Marga, Dwimawan Heru menilai, sistem transaksi elektronik lebih efisien dan praktis dibanding transaksi manual menggunakan uang tunai. “Waktu yang terpangkas menggunakan metode ini bisa sampai 4 hingga 5 detik,” katanya.
Menurutnya, pembayaran manual bisa memakan waktu selama 6 detik dalam sistem terbuka. Sedangkan sistem tertutup bisa mencapai 9 detik di ruas tol. Sementara bila menggunakan transaksi elektronik, waktu yang dibutuhkan hanya 2 sampai 4 detik saja dalam sistem terbuka maupun tertutup. Heru menyakini, transaksi elektronik ini bisa mengular kepadatan kendaraan yang rawan terjadi di gerbang tol. Dengan begitu, pengguna tol akan semakin nyaman melintasi ruas tol setempat.
“Sistem ini untuk meningkatkan pelayanan, sehingga pengendara lebih cepat bertransaksi,” paparnya.
Saat ini, ada dua sistem di ruas tol Jakarta-Cikampek, yaitu terbuka dan tertutup. Dikatakan terbuka, pengendara diwajibkan membayar transaksi di gerbang masuk tol. Sedangkan sistem tertutup, pengendara melaju di ruas tol itu dulu sehingga pembayaran dilakukan di pintu keluar.
Sementara, jumlah kendaraan di sistem terbuka yang masih menggunakan transaksi tunai berkisar 300.000 unit atau 73 persen setiap hari. Sedangkan pengendara yang melakukan pembayaran di Gerbang Tol Otomatis (GTO) mencapai 11.137 unit atau 27 persen.
Sedangkan untuk sistem tertutup dan masih menggunakan pembayaran tunai mencapai 138.386 unit per hari atau 80 persen. Lalu untuk kendaraan yang menggunakan pembayaran elektronik mencapai 34.782 unit atau 20 persen.(ONE)
Leave a Reply