BBWM Terapkan Skema Perjanjian Gas Terproses

Tasyakuran produksi perdana gas terproses Kilang LPG Tambun.

BABELAN – PT. Bina Bangun Wibawa Mukti (BBWM) kembali meningkatkan kilang Liquified Petroleum Gas (LPG) tahun ini dalam acara ‘Tasyakuran Produksi Perdana Gas Terproses Kilang LPG Tambun. BUMD milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi tersebut, saat ini baru mengoperasikan kilang LPG dengan kapasitas 50 ton per hari. Hal ini dikatakan oleh Direktur Utama PT. BBWM Mukti Prananto Sukodjatmoko.

Dikatakannya, perjanjian ‘Gas Terproses’ merupakan pilihan yang sangat baik untuk BBWM dalam kondisi rumor aturan Pemerintah yang tidak pasti.

“Adanya acara seperti ini, Insya Allah BBWM akan menjadi seperti sediakala,” kata Prananto kepada Wartawan, Rabu (6/12/2017).

Menurutnya, produksi perdana kilang LPG BBWM ini setiap harinya memproduksi sekitar 50 ton per hari, dirinya berharap produktifitas ini dapat bertambah terus dengan adanya Vi-Gas dari Pertamina.

“Prospek tahun 2018, kalau kita melihat for case-nya dari Kementerian ESDM harga minyak dan gas masih sama seperti tahun ini, tapi dengan adanya skema perjanjian Gas Terproses itu lebih baik daripada kita jual beli gas putus sebelumnya,” jelasnya.

Dijelaskannya, jual beli gas putus merupakan skema yang tidak bagus dan penjualannya pun tidak mudah, karena Lin-Gas itu sudah diatur oleh Pemerintah, serta adanya margin yang dibatasi untuk tidak mendapatkan untung lebih besar, maksimumnya 7 persen dari hulu ke hilir.

Sekarang ini, kata Prananto, strategi yang tepat adalah menggunakan Gas Terproses. Sedangkan pada tahun 2018 ini keputusan berada pada pemegang saham dan harus melalui persetujuan.

“Sampai hari ini kita belum merapat melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) karena harus ada hasil uadit 2017. Insya Allah 2017 berakhir di bulan Januari kita akan melakukan hasil audit,” katanya. Seraya menambahkan, pada tahun 2017 PT. BBWM telah menyetorkan PAD kepada Pemkab Bekasi sekitar Rp.2,5 miliar, hasil ini menurun dibandingkan tahun lalu dikarenakan harga minyak dunia turun sekitar 75 persen. (ADV)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*