BEKASI SELATAN – Proyek pembangunan Halte Bus Trans Patriot Dinas Perhubungan Kota Bekasi terlihat janggal dan jauh dari harapan. Padahal, proyek tersebut mendapatkan pagu anggaran Rp. 931.616.900 yang dikerjakan oleh CV. Makmur Abadi dengan nilai penawaran Rp. 881.633.000.
Hal tersebut dikatakan Jajang Nurjaman, Koordinator Investigasi Center for budget Analysis (CBA) melalui pernyataan Pers yang diterima Bekasi Ekspres.
Kata dia, semua itu bisa dilihat sejak proses lelang, dimulai dari penentuan harga perkiraan sendiri (HPS) sampai nilai kontrak yang disepakati dengan perusahaan. Jika melihat hasil akhir bagaimana halte bus Trans Patriot berwujud hasilnya tidak sesuai harapan.
“Padahal nilai kontrak yang ditandatangani Dinas Perhubungan Kota Bekasi selaku penyedia proyek dengan CV Makmur Abadi selaku pelaksana proyek mencapai Rp 882.216.000. Angka tersebut terbilang mahal untuk membangun halte,” katanya.
Bahkan, ungkap dia, jika dibandingkan dengan harga rata-rata pasaran misalnya, nilai kontrak yang disepakati sudah ada potensi kebocoran sebesar Rp.70 jutaan lebih. Sah-sah saja jika Pemkot Bekasi menjalankan proyek pembangunan halte dengan harga yang mahal, namun perlu dicatat hasilnya juga harus maksimal.
Oleh sebab itu Center for Budget Analysis mendorong pihak terkait khususnya Kejaksaan Negeri kota Bekasi untuk membuka penyelidikan proyek pembangunan Halte Bus Trans Patriot.
Sementara, Kepala Bidang Pengembangan Dishub Kota Bekasi, Sholihin mengatakan bahwa anggaran pembangunan halte trans patriot sebesar Rp.26 juta. “Rp.26 juta untuk haltenya, yang sudah rampung itu ada 16 halte, seharusnya ada 19,” kata Sholihin usai diwawancarai oleh Wartawan.
Namun, sangat disayangkan dalam wawancaranya kepada wartawan via telepon seluler, Kabid Pengembangan Dishub Kota Bekasi Sholihin seakan tidak koperatif, pasalnya Sholihin langsung memblokir nomer wartawan Bekasi Ekspres yang bernomer 08128084xxx. (GUN).
Leave a Reply