BEKASI SELATAN – Setelah resmi beroperasi di Kota-kota Indonesia sebagai solusi ruwetnya perpakiran di berbagai kota besar, PT. Trisinergi Global Resource cetuskan aplikasi Juru Parkir (Jukir) yang kini merambah pasar Asia dengan mengikuti ajang pameran Tehc In Asia di kawasan Suntech Covention Singapore berlangsung 17-18 Mei 2017 lalu.
Tehc Ini Asia merupakan sebuah pameram tehnologi yang digagas pemerintah Singapura, diikuti oleh berbagai start up merupakan pameran akbar awal semeseter pertama 2017.
Menurut founder Jukir Budi Hartono, masalah perpakiran di kota besar memiliki ciri dan karakteristik yang relatif sama, ‘Padat, ruwet dan liar’. Fenomena ini hanya dapat diselesaikan dengan penanganan terpadu sekaligus komitmen dari pemangku kepentingan mennyelesaikan masalah.
“Lewat aplikasi Jukir, carut marut dunia perparkiran dapat dieleminir, khususnya di kota-kota besar. Apalagi menghadapi juru parkir liar yang tumbuh dimana-mana, sehingga perlu penanganan secara komperhensif, tidak hanya masalah pendapatan daerah tapi juga aspek sumber daya manusia seperti juru parkir,” kata Budi Hartono saat berbincang dengan Bekasi Ekspres, Sabtu (23/12/2017).
Lebih jauh Budi Hartono menegaskan, mulai pertengahan tahun ini, perkembangan aplikasi Jukir tidak hanya menerima layanan parkir, pelanggan juga dimanjakan dengan transaksi lainnya seperti pembelian pulsa, pembayaran token listrik, rekening air dan asuransi kesehatan.
“Aplikasi Ju-booking dapat dengan mudah di download oleh siapa saja yang membutuhkannya,” tandas Budi
Dalam ajang pameran Tehc In Asia, kata Budi Hartono, Jukir tidak hanya menawarkan berbagai solusi perparkiran namun Jukir juga dibekali beberapa fitur seperti pemesanan parkir, pembayaran parkir, pembelian pulsa, tiket konser, tiket kapal , token listrik, transfer dan penarikan tunai, atau transaksi lainya secara online.
Sebagai gambaran umum peluncuran aplikasi Jukir sebagai jawaban mengatasi carut marut perpakiran di Indonesia, khususnya di Kota-kota besar. Apalagi menghadapi juru parkir liar yang tumbuh dimana-mana, sehingga perlu penanganan secara komperhensif, tidak hanya masalah pendapatan daerah tapi juga aspek sumber daya manusia seperti juru parkir.
Menurut Budi, aplikasi ini pertama kali di dunia, dimana pendapatan daerah dan keberadaan juru parkir liar dapat diintegrasikan ke dalam satu sistem yang transparan dan dibekali berapa fitur atau transaksi lainya secara online.
Lebih jauh Budi Hartono menegaskan konsep Jukir adalah sebuah aplikasi yang memudahkan transaksi menuju era Cashless dan Branchless di Asia. Aplikasi Jukir memiliki beberapa fitur pembayaran baik tunai maupun non tunai (Uang Elektronik, red) yang dilakukan oleh juru parkir dimanapun, kapanpun di lokasi parkir dan dimonitoring 24 Jam secara online dan real time.
“Dengan adanya aplikasi jukir semua pemangku kepentingan bisa dengan transparan melihat pendapatan parkir secara real time. Selain itu, juga membuka peluang kerja para juru parkir liar untuk menjadi juru parkir profesional, sekaligus dapat mengoperasikan smartphone,” ungkapnya
Namun sangat disayangi, karya anak bangsa yang dimulai dari Kota Bekasi, tidak diakui dan diterapkan. Kini, aplikasi yang diakui mumpuni dalam menerapkan Kota Smart City, malah diterima oleh Negara Tetangga dan Daerah lainnya.
“Sayang ketika Kota-kota di Indonesia dan di Asia ingin seperti Jukir, sementara aplikasi Jukir di Kota Bekasi malah mundur,” sindirnya. (GUN)
Leave a Reply