MUARAGEMBONG – Patriot Desa Jawa Barat menggandeng mahasiswa dan komunitas dalam aksi gotong royong membangun perpustakaan masyarakat di ujung wilayah Kabupaten Bekasi.
Hal itu bagian dari upaya mencerdaskan bangsa dan untuk meningkatkan minat baca masyarakat pelosok yang sulit dijangkau.
“Perpustakaan ini dibangun di sebuah pondok pesantren kecil di Desa Pantai Harapan Jaya, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi,” ungkap Koordinator Kegiatan, Ricky Erviantara, Sabtu (28/10/2023).
Dijelaskan Ricky, diperlukan waktu sekitar dua jam dari pusat Kota Bekasi menuju ke lokasi kegiatan (Pondok Pesantren Fastabiqul Khoirots), dan harus ditempuh dengan kendaraan roda dua, sebab jalan alternatif menuju pondok pesantren ini tidak dapat dilalui kendaraan roda empat.
Peserta juga sambung Ricky, harus melewati jalan tanah berbatu, dan dua kali menyebrangi sungai dengan perahu eretan (perahu penyebrangan tradisional) untuk sampai ke lokasi kegiatan.
“Inisiatif ini merupakan rangkaian dari Festival Desa Kabupaten Bekasi, kami mulai dari pondok pesantren kecil di sebuah desa di ujung wilayah Kabupaten Bekasi, di mana tata tertib dari pengelola pesantren yang melarang para santri menggunakan ponsel selama proses pendidikan di pesantren menjadi masalah tersendiri,” ujar Ricky.
“Tanpa ponsel para santri kesulitan untuk mengakses berbagai informasi penting dari luar pesantren. Karena itu, kami rasa cocok jika inisiatif membangun perpustakaan diawali dari pondok pesantren. Berfungsi seperti ponsel, perpustakaan dapat menjadi sumber pengetahuan umum bagi para santri di luar keilmuan agama yg diajarkan oleh ustadz dan ustadzahnya,” ujar Ricky lagi.
Bukan hanya untuk para santri saja, beber Ricky, ke depannya perpustakaan ini akan dibuka untuk umum, untuk semua masyarakat di sekitar Kampung Sungai Labuh, Pantai Harapan Jaya, Muaragembong.
“Ke depannya, setelah keberadaan perpustakaan tersosialisasikan ke masyarakat luas, perpustakaan ini akan dibuka untuk masyarakat luas.Di sini tersedia buku-buku resep masakan untuk dibaca para ibu rumah tangga, buku-buku sistem pertanian, perikanan dan pemasaran modern untuk dibaca para petani dan nelayan,” ucap Ricky.
“Hal ini kami sesuaikan dengan kondisi penduduk di Desa Pantai Harapan Jaya yang mayoritas bermatapencaharian sebagai petani dan nelayan tambak,” sambung Ricky. (RED)
Leave a Reply