Masuk Kategori Capaian PAD Rendah, Sekretaris DKPPP Sebut Data Bapenda Tidak Akurat

Ilustrasi PAD (foto:ist).

BEKASI SELATAN – Penjabat (PJ) Wali Kota Bekasi Raden Gani Muhamad menyematkan selendang hitam ke beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dinilai capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) rendah, dalam gelaran apel rutin di Lapangan Plaza Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi.

Dalam keterangannya, Pj Gani Muhammad menyebut bahwa penyematan selendang tersebut sebagai pemecut (pemicu) semangat kepada para OPD untuk berkompetisi dalam meraih capaian PAD tertinggi.

“Ini kan supaya berkompetisi ya, bagaimanapun sebuah daerah itu sangat bergantung pada PAD,” jelas Pj Gani usai memimpin apel, Senin (12/08)2024).

Berikut adalah realisasi capaian PAD dari OPD Pemkot Bekasi yang diumumkan dalam kegiatan apel tersebut, tertinggi yakni, Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (Disperkimtan ) mencapai133.04 persen, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) mencapai 90.88 persen, RSUD mencapai 83.04persen, Dinas Kesehatan (Dinkes) mencapai 70.51 persen, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mencapai 64.82 persen.

Sedangkan PAD dengan realisasi rendah yakni, BPKAD mencapai 39.26 persen, Dinas Perhubungan (Dishub) mencapai 38.70 persen, Dinas Tata Ruang (Distaru) mencapai 36.73 persen, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) mencapai 35.51persen dan capaian PAD terendah diperoleh Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) yang hanya mencapai 31.16 persen.

Saat dikonfirmasi, Sekretaris DKPPP Kota Bekasi, Arief Supriyanto menyangkal instansinya telah memperoleh capaian PAD terendah. Dirinya justru menyayangkan Badan Pendapatan daerah (Bapenda) yang menurutnya telah memberikan data tidak akurat, sesuai dengan capaian PAD dari DKPPP.

“Capaiannya tadi berbeda, didata ini kan 31,16 persen. Padahal saya cek di dinas itu uang retribusi yang masuk dari dua UPTD sekitar 58, 07 persen. Buktinya ada, data di kami ada, dan sudah diterima oleh petugas Bapenda, terakhir disetor pada 6 Agustus,”kata Arief saat ditemui awak media.

Arief menegaskan, sampai dengan Minggu ini DKPPP telah menyetor PAD ke Bapenda Kota Bekasi sebesar 58, 07 persen. Artinya, terdapat selisih sekitar 27 persen dari data yang diumumkan sebesar 31, 16 persen, dengan data yang dimiliki DKPPP.

“Yang disampaikan tadi pagi kan 31,16 persen, saya nggak tau itu data darimana, yang saya tau data kami sudah menyetor 58,07 persen,”tandasnya.

Lebihlanjut, Arief mengungkapkan DKPPP akan selalu siap membantu Pemkot Bekasi untuk meraih capaian target PAD yang sudah ditentukan.

“PAD kita targetnya dua ratus dua puluh satu juta delapan ratus dua puluh ribu, sudah tercapai seratus dua puluh delapan juta delapan ratus dua puluh ribu, persentase – nya itu 58,07 persen,”pungkasnya. (RAN)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*