BEKASI SELATAN – Dinas Sosial Kota Bekasi terus melakukan penertiban Gelandangan dan Pengemis (Gepeng) yang beroperasi saat bulan Ramadan. Penertiban dilakukan di 24 titik yang sudah menjadi target operasi.
Kepala Dinsos Kota Bekasi, Junaedi mengakui dua hari terakhir jumlah gelandangan dan pengemis meningkat. Di antaranya di kawasan Jalan Ahmad Yani, dan Jalan Ir. Djuanda, dan Jalan KH. Agus Salim,
“Dua hari terakhir kami pantau memang mengalami peningkatan. Dua hari kemarin kami mengamankan 9 orang,” kata Junaedi saat kepada Wartawan belum lama ini.
Permasalahan Kesejahteraan di Bekasi relatif sama dengan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok dan Tangerang , sebagai daerah penyangga yang sangat menjanjikan bagi kaum urban untuk mengais rejeki dalam menyambung kehidupan walaupun harus menempuh jalan yang salah seperti menggelandang, mengemis, pengamen jalanan, anak jalanan, Wanita Tuna Susila (WTS)
Junedi menuturkan Dinsos bekerjasama dengan aparat kewilayahan setiap hari melakukan penertiban untuk menekan jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial itu. Tidak ada celah untuk mereka terus beroperasi.
“Kami akan membuat mereka (PMKS) tidak nyaman dengan operasi setiap hari. Dengan harapan mereka kapok dan tidak lagi turun ke jalan,” ungkap dia.
Dia menyebut saat ini tim gabungan sedang melakukan penertiban sejak siang hari hingga malam nanti. Renacanya mereka akan menyisir dibeberapa titik pemetaan wilayah yang kerap terdapat gelangan dan pengemis.
Sementara itu, menurut Kepala Dinas sosial Kota Bekasi, Junaedi , pihaknya akan segera melakukan pendataan kembali terhadap para PMKS yang kini kembali marak dibulan Ramadhan. Karena beberapa bulan sebelumnya, Dinsos telah mencatat sebanyak 3.000 PMKS dan 200 gepeng di kota Bekasi.
“Dengan banyaknya modus yang digunakan para PMKS dijalan utama Bekasi, sebaiknya para pengguna jalan dihimbau tidak mempedulikan keberadaan mereka. Karena nantinya malah pengguna sendiri yang mendapat kesulitan,” katanya Junaedi.(GUN)
Leave a Reply