Bongkar Median Jalan, Fajar Paper Dikecam‎ ‎

BONGKAR MEDIAN JALAN: PT Fajar Surya Wisesa membongkar median jalan milik negara dan dialihfungsikan menjadi putaran balik.

CIKARANG UTARA – ‎Diduga bongkar median jalan milik negara untuk alih fungsi menjadi putaran balik (U Turn), PT. Fajar Surya Wisesa (FSW) Tbk, menuai kecaman. Median jalan yang berada persis di depan PT. FSW atau Fajar Paper, jalan Fathahillah, Kecamatan Cikarang Barat itu, kini menjadi akses keluar masuk kendaraan milik Fajar Paper.‎

Kepala Unit Pendidikan dan Rekayasa Sat Lantas Polres Metro Bekasi, Iptu Suharmoyo‎, mengaku telah menegur perusahaan kaitan U Turn ini. Namun, pihak perusahaan sendiri tidak kooperatif dalam meresponnya.

“Pak Kasat marah besar, saya juga ditegur beliau (Kasat) gara-gara Fajar Paper ini. Tapi faktanya, asal kita mau nemuin orang dalam perusahaan, selalu ditolak dengan berbagai alasan. Padahal kami mau berkoordinasi agar mereka mendengar masukan kajian-kajian dari kami,” cetusnya.

Dirinya mengaku belum pernah diajak koordinasi tentang kajian Amdal Lalin di sepanjang jalan Pantura. Termasuk, melakukan kajian tentang pembukaan median jalan.‎ Sepengetahuannya, hanya ada lima U Turn resmi sepanjang jalur itu.

“Untuk yang lain kita tak pernah tahu. Dan peran ini ada di Dishub yang lebih tahu mengenai pembukaan median jalan itu,” ungkapnya.

Oleh sebab itu, pihaknya dalam waktu dekat akan mencoba berkoordinasi dengan Dishub, guna mempertanyakan dasar dan rekomendasi Amdal Lalin yang selama ini digunakan dalam hal pembukaan median jalan.‎ “Kami sebetulnya masih toleransi kaitan membuka median, tapi khusus yang bersifat emergensi seperti rumah sakit atau pasar induk. Karena hal ini kaitannya dengan sisi kemanusiaan dan ekonomi masyarakat,” tandasnya.‎

Terpisah, salah seorang Tokoh Masyarakat Cikarang Barat, Heri (52) mengatakan, median jalan di depan PT. Fajar Paper itu diduga sengaja dibongkar untuk kepentingan kendaraan pengangkut bahan baku yang hendak masuk dan keluar dari pabrik kertas tersebut.

“Itu kan aset negara, masa dibongkar seenaknya hanya untuk kepentingan perusahaan. Pasti ada kepentingan dengan dibongkarnya median di tengah jalan itu,” tudingnya.‎

Dia mendesak pemerintah daerah untuk memanggil pihak perusahaan dan meminta agar dapat mengembalikan median jalan seperti semula. Serta mendesak agar perusahaan itu mampu menyediakan lahan parkir bagi kendaraan pengangkut bahan baku mereka. Sebab, kendaran-kendaraan itu kerap parkir di badan jalan, sehingga menyebabkan kemacetan lalu lintas.

“Nggak dibongkar aja sudah macet apalagi dibongkar, pasti tambah parah. Lagipula, nggak jauh dari situ kan sudah ada putaran resmi di depan PT. Hitachi, seharusnya manfaatkan saja putaran itu,” pungkasnya.(ONE)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*