Setelah 10 Tahun, Jembatan Penghubung MM2100-EJIP Akhirnya Bisa Dilintasi

Jembatan penghubung MM2100-EJIP

CIKARANG SELATAN -‎ Jembatan penghubung dua kawasan industri, yakni Megalopolis Manunggal 2100 (MM2100) dan East Jakarta Industrial Park (EJIP) akhirnya dibuka, Rabu (9/8). Kendati setidaknya, harus menunggu hingga 10 tahun setelah jembatan tersebut dibangun sampai akhirnya dapat dilalui.

Jembatan yang berada di Desa Sukaresmi, Kecamatan Cikarang Selatan tersebut, sebenarnya telah selesai dibangun sejak 2006 lalu.‎ Namun, akibat terhambatnya proses pembebasan lahan, jembatan beton tersebut baru dibuka hari ini. Meski demikian, pembukaan jembatan masih dalam tahap uji coba selama tiga bulan ke depan.

“Kami masih ingin mengetahui dulu kekuatan jembatan, maka dari itu masih dalam uji coba. Jembatan belum kami buka 24 jam,” kata Direktur Marketing MM1200, Hendra Lesmana, usai pembukaan uji coba jembatan.

Hendra menambahkan, selama tiga hari ke depan, jembatan hanya dibuka mulai pukul 6 pagi hingga 6 petang. Selanjutnya, jembatan dibuka hingga pukul 10 malam selama tiga bulan. Selain untuk mengukur kekuatan jembatan, pembatasan waktu pun dilakukan karena minimnya penerangan dan rambu lalu lintas di jalur tersebut. Dalam masa uji coba, jembatan dilarang dilintasi kendaraan berat.

Jembatan sepanjang 30 meter itu dibangun di atas sungai Kali Cikarang. Adanya jembatan ini, diharapkan dapat memangkas jalur distribusi barang antar kawasan. Meski begitu, diakui Hendra, pihaknya mengalami sejumlah kendala, terutama pembebasan lahan yang berada di kawasan MM2100. Kenaikan harga tanah terjadi setiap tahun yang menjadi kendala dalam pembebasan lahan.

“Hingga kini masih terdapat beberapa rumah yang enggan dibebaskan. Setelah berkoordinasi dengan Pemerintah, akhirnya diputuskan jalurnya diubah, dibelokkan sehingga tidak mesti seluruh lahan dibebaskan dan jembatan pun akhirnya bisa dibangun,” bebernya.

Sebenarnya, terdapat dua jembatan berdampingan. Namun satu jembatan lainnya belum dapat digunakan karena masih diduduki kelompok buruh. Mereka membangun tempat kumpul di sepanjang jembatan. “Untuk persoalan buruh itu menjadi kewenangan Pemkab Bekasi. Kalau sudah bisa, jembatan satu lagi bisa digunakan karena jalurnya sudah kami siapkan,” tandasnya.(ONE)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*