JATIASIH – Perseteruan Partai Golkar dan PDI Perjuangan (PDIP) di Kota Bekasi nampaknya tak selesai sampai puncak acara Kirab Kebangsaan pada Minggu (8/9) lalu. Moment bersejarah pada saat pertemuan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi dengan Mantan Wali Kota Bekasi Mochtar Mohamad (M2) yang didampingi Ketua DPP Taruna Merah Putih Maruarar Sirait, nampaknya tak mencapai kata ‘Damai’.
Terpantau, dalam acara akselarasi Partai Golkar di Kecamatan Jatiasih yang dihadiri 2000 warga, Wali Kota Rahmat Effendi dalam sambutannya mengatakan lima tahun yang lalu, siapa Wali Kota Bekasi?,
“Mochtar Mohamad,” jawab warga yang hadir dalam Akselarasi Partai Golkar di Kecamatan Jatiasih, Jum’at (15/9).
“Coba hayo, ada separuh waktu tapi kondisi terjadi situasi berkenaan dengan beberapa pejabat ditangkap di Kota Bekasi,” kata Pepen kepada 2000 peserta yang hadir.
Menurutnya, itu adalah hal yang buruk bagi Kota Bekasi, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bekasi beserta pejabat lainnya tertangkap.
“Sekdanya kena, Kasi perlengkapannya kena. Rahmat Effendi diberikan kewenangan menjadi Plt. Wali Kota Bekasi tahun 2012-2013. Satu tahun,” ucapnya. Seraya menambahkan, jika lima tahun yang lalu lebih bagus dari lima tahun ini, dirinya menanyakan dua tahun setelah itu, siapa Wali Kota Bekasinya.
“Rahmad Effendi,” jawab warga yang hadir. Lanjut Rahmat Effendi mengatakan, berarti tahun kemarin sudah bagus?, Karena tahun ini ingin Pilkada, hasil yang sekarang sudah bagus, diputar balik hanya 43 persen saja.
“43 persen kinerjanya, masyarakat tidak puas,” beber Pepen.
Dirinya pun mempertanyakan kepentingan tersebut untuk apa?, lalu kata Pepen boleh saja bersaing, berargumentasi, dan menjanjikan program. Tapi, buktikan dulu programnya.
“Sudah apa belum dirasakan oleh masyarakat,” seru Pepen. (GUN)
Leave a Reply