BEKASI SELATAN – Heikal Safar, kader muda Partai Gerindra dan Heru Cipto Nugroho alias Heru CN politisi senior kader PAN yang sepakat berpasangan maju menjadi Bakal Calon Wali Kota Bekasi 2018-2023 ini, sangat konsen dengan anti korupsi setelah melihat dan mengamati perkembangan situasi politik menjelang Pilkada Serentak 2018 ini yang semakin memperihatinkan.
Sehingga membuat Haikal dan Heru CN angkat bicara terkait isu diduga adanya pemerasan oknum DPP Partai Golkar sebesar Rp.10 milyar kepada Dedi Mulyadi yang juga Bupati Purwakarta, diketahui untuk mendapatkan rekomendasi menjadi Gubernur Jawa Barat pada Pilgub Serentak 2018.
“Saya pertegas bahwa Partai Gerindra dan PAN sangat anti terhadap suap menyuap terkait rekomendasi, baik itu Gubernur, Bupati maupun Wali Kota,” tegas Heikal dan Heru CN saat melakukan pertemuan di Heikal Center, Selasa (26/9).
Lebih lanjut, Haikal dan Heru CN menuturkan bahwa dirinya berani membuktikan bahwa pasangan calon dari Partai Gerindra dan PAN adalah partai bersih. “Menjadi pemimpin itu harus mengedepankan kebenaran, jujur, amanah dan cerdas dalam menjalankan roda pemerintahan,” tuturnya.
Menurut Heikal dan Heru CN, sudah cukup baginya dan rakyat Kota Bekasi melihat para pejabat hampir di seluruh Indonesia yang berurusan dengan KPK terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT) seperti Bupati Klaten Sri Hartini, Walikota Cimahi Atty Suharti, dan Bupati Banyuasin Yan Anton Ferdian serta para pejabat tinggi lainnya.
“Tentunya di Kota Bekasi ini bagi kami sebagai pasangan Bacawakot Bekasi 2018, berharap tidak menjadi eksperimen bagi para pejabat negara yang hanya memperkaya diri dan tidak bertanggung jawab terhadap rakyatnya,” katanya
Oleh karena itu, dirinya bertekad sebagai pasangan Bakal Calon Wali Kota Bekasi 2018-2023 untuk selalu kerja benar, kerja keras dan kerja cerdas untuk kesejahteraan rakyat Kota Bekasi. (GUN)
Leave a Reply