BEKASI SELATAN – Sambut Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober, Wakil Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Ahmad Yudistira berpesan untuk mempererat persatuan di tengah perbedaan.
“Melihat sejarah pada Kongres Sumpah Pemuda kedua, banyak pemuda pemudi yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Belum lagi berbicara perbedaan agama, suku, bahasa, adat yang berbeda. Namun, faktanya hal itu tidak menjadi sekat bagi para pemuda Indonesia untuk bersatu demi cita – cita besar Indonesia,” ujar Yudis
Selain itu, meskipun saat ini komunikasi dan transportasi begitu mendukung interaksi sosial antar pemuda, namun sangat mudah untuk berpecah belah, menebar fitnah dan kebencian.
Yudis yang juga mantan Ketua GP Ansor Kota Bekasi ini kembali menegaskan betapa pentingnya untuk tidak lagi membahas perbedaan dan bersatu melawan kebodohan.
“Kita jangan lagi bahas perbedaan karena tidak ada ujungnya. Kini saatnya kita harus survive dalam persaingan antar negara. Terpenting, kita saling menghormati dan toleransi agar kita bisa menang melawan kemiskinan dan kebodohan,” katanya.
Para pemuda Indonesia, menurut Yudis, harus bersatu dan tidak boleh patah semangat. Yudis juga berpesan kepada para pemuda pemudi di Indonesia agar selalu menjaga kekompakan dengan nilai Patriotisme.
“Jaga nilai – nilai Sumpah Pemuda, terutama Satu Bangsa Satu Tanah Air. Jangan khianati Sumpah Pemuda,” ucap Yudis.
Sebagai pemuda, lanjut Yudis, harus selalu bisa menjalani isi pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan bergotong royong bersama menjaga keutuhan NKRI.
“Kita pemuda sebagai penurus bangsa ini yang dititipkan oleh para leluhur kita yang mengorbankan darah dan nyawanya guna memerdekakan negeri tercinta, mari amalkan Pancasila,” pungkasnya.(GUN)
Leave a Reply