BEKASI SELATAN – Peta politik Kota Bekasi bertambah dinamis dengan munculnya nama baru yang lahir dari organisasi masyarakat terbesar di Indonesia yaitu Nahdlatul Ulama dan dihitung secara politik mampu menjadi pendamping atau pesaing petahana. Hal itu dikatakan kader muda NU yang hari ini aktif di IKA PMII Kota Bekasi, Varel.
Sejauh ini, kata Varel, ada lima tokoh yang masuk dalam radar nominasi Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota dari NU, yakni Mantan Kepala Kementerian Agama Kota Bekasi KH. Abdul Rosyid selaku Mustasyar NU, Sekretaris NU Kota Bekasi Ayi Nurdin, Ketua ISNU Kota Bekasi Alit Jamaluddin, IKA PMII Kota Bekasi Didik Eko Pramono, dan Wakil Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Ahmad Yudistira.
“NU memiliki basis anggota dan basis kader yang mengakar dan dikenal memiliki militansi kuat, dan sebuah kewajiban jika dalam momentum Pilkada kali ini kader terbaik NU diusung menjadi calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi Periode 2018-2023,” kata Varel saat diwawancarai Bekasi Ekspres, Rabu (1/10).
Lebih lanjut Varel mengatakan, terkait dorongan kuat basis NU untuk mengusung kader terbaiknya menjadi Wali Kota Bekasi atau bisa dikombinasikan dangan petahana.
“Kita ketahui Rahmat Effendi sebagai calon petahana akan maju kembali sebagai calon Wali kota, dan memiliki potensi kemenangan yang besar,” jelasnya.
Senada dengan hal tersebut, Ketua GP Ansor Kota Bekasi Muhamad Jufri mengatakan, merupakan kebanggaan bagi kalangan muda NU jika NU mengambil sikap mengusung kader terbaiknya menjadi calon Wali Kota ke depan.
“Kita akan dukung dan mengerahkan daya upaya agar kader yan kita mandatkan menjadi pemenang,” terang Jufri.
Jika NU sudah membuat kebijakan strategis, lanjut Jufri, maka seluruh elemen yang terhimpun di dalamnya harus bergerak searah demi menjaga marwah organisasi dan sejarah NU.
“Memang sudah saatnya kader NU tampil menjadi pemimpin di Kota Bekasi,”pungkasnya. (GUN)
Leave a Reply