BEKASI UTARA – Penolakan pembangunan penataan’Kawasan Wisata Kuliner’ yang digagas oleh Dinas Pariwisata dan Budaya yang rencananya akan dibangun di atas lahan Fasos-Fasum. Hal ini membuat Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) Kota Bekasi angkat bicara.
Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) Kota Bekasi, Zarkasih mengatakan bahwa dirinya sudah mendapatkan persetujuan dari beberapa warga sekitar.
“Tidak semua warga menolak, lebih banyak yang setujunya,” kata Zarkasih kepada Bekasi Ekspres via WhatsApp, Minggu (19/11).
Meski warga RT01 RW011 tidak ikut dilibatkan dalam musyawarah penataan pembangunan kawasan danau Duta Harapan, kata Zarkasih, menjadi hal yang biasa dalam perbedaan pendapat.
“Kalau ada perbedaan pendapat suatu hal biasa, jangankan dalam satu komplek perumahan, satu keluarga juga pasti ada,” ucapnya.
Sehingga demikian, pembangunan penataan kawasan danau Duta Harapan, kata Zarkasih, hanya untuk penataan kawasan yang lebih baik.
“Kita lihat sisi positifnya, danau duta yang selama ini nyaris tidak terawat, sekarang kita mau tata menjadi baik,” jelasnya.
Oleh karena itu, sambung Zarkasih, persetujuan yang telah didapatnya merupakan bukti komunikasi Pemkot Bekasi. Bukan berarti Pemkot mengabaikan keberadaan warga sekitar.
“Kalau ada seribu warga, apa semuanya?, kan ada RT/RW sebagai kepanjangan tangan pemerintah dalam menyampaikan program Pemkot Bekasi,” pungkasnya. (GUN)
Leave a Reply