Bekasi 2018 Masih Fokus Infrastruktur

Neneng Hasanah Yasin

CIKARANG PUSAT – Pembangunan di Kabupaten Bekasi pada tahun ini masih belum dirasakan sepenuhnya oleh masyarakat. Untuk itu, pada 2018 mendatang, fokus prioritas Pemerintah Kabupaten Bekasi masih terkait infrastruktur jalan, fasilitas umum dan sosial, selain tentunya juga sektor pendidikan dan kesehatan.‎ Penataan kawasan permukiman dengan fokus kawasan kumuh, juga tak luput menjadi prioritas.

“Kita sudah menyusun rencana strategis fokus di tahun depan, mulai infrastruktur, kesehatan dan pendidikan,” ujar Bupati Bekasi, Neneng Yasin.

Menurutnya, porsi paling besar ditahun depan masih infrastruktur dengan anggaran mencapai Rp. 1 triliun. Fokus ditahun depan yakni peningkatan infrastruktur yang berkualitas, pelayanan publik dan stabilitas perekonomian daerah. Untuk itu, terdapat 10 prioritas pembangunan ditahun depan. “Kami berharap dengan tema pembangunan itu, bisa meningkatkan kesejahteran masyarakat,” katanya.

‎10 prioritas ditahun 2018 itu diantaranya, sektor pendidikan, kesehatan, pelayanan publik, industri, perdagangan dan pertanian. Pengembangan sektor industri, perdagangan dan pertanian, pengembangan budaya lokal, serta destinasi wisata. Dari semua sektor itu, akan ditunjang oleh infrastruktur yang bagus.

Bahkan, semua kegiatan di tahun 2018 nanti memang disesuaikan dengan berbagai proyek strategis nasional. Seperti double track Jawa Selatan, high speed train Jakarta-Bandung, LRT Bekasi Timur – Cikarang. “Kita sesuaikan juga dengan program dari kegiatan strategis nasional yang dilakukan pemerintah pusat,” ungkapnya.

Neneng menjelaskan, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bekasi 2018 diproyeksikan mencapai Rp. 6 Triliun, ditambah Sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) 2017. Namun, angka tersebut belum final, masih dalam evaluasi Provinsi pasca paripurna beberapa waktu lalu. Anggaran itu menampung usulan dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (musrenbang) Kabupaten Bekasi.

Semua usulan masyarakat itu telah dicatat agar dapat dipertimbangkan pada tahun anggaran 2018. Dari 10 ribu lebih usulan, hanya 3.123 usulan yang diprioritaskan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah 2018. “Semua untuk kepentingan masyarakat, namun harus ada skala prioritas ditahun depan,” tegasnya.

‎Wakil Bupati Bekasi, Eka Supria Atmadja menambahkan, salah satu fokus infrastruktur ditahun depan, pemerintah akan menganggarkan Rp. 200 miliar untuk 70 kegiatan di bidang jalan dan jembatan. “Kita sudah susun kegiatan renstra, pada tahun 2022 jalur Kalimalang sudah dua jalur dan ada median di tengah jalan,” tambahnya.

Menurutnya, berdasarkan RPJMD dan rencana kerja pemerintah, ada sekitar 70 kegiatan untuk pembangunan jalan median, dan pendestrian yang akan direalisasikan ditahun depan. Rencananya, pada tahun 2018 nanti warga Kabupaten Bekasi bakal memiliki jalur pedestrian di wilayah Cikarang.

Untuk merealisasikanya, pemerintah sudah menyusun program pembangunan jalur pedestrian tersebut. Berdasarkan rencana, jalur itu bakal dibangun di beberapa titik wilayah Kabupaten Bekasi. Diantaranya, di Jalan Hos Cokroaminoto, dekat terminal Kalijaya, Taman Pilar, dan di seputaran Stadion Wibawa Mukti.

Eka menjelaskan, sejauh ini, wilayahnya belum ada jalur pedestrian khusus untuk pejalan kaki. Maka dari itu, pihaknya berencana untuk mengusulkan program pembangunan jalur pedestrian sebagai pusat pengembangan ruang terbuka hijau. “Tahun ini kita fokus untuk tiga jalur pedestrian sebagai percontohan awal,” jelasnya.

‎Kabupaten Bekasi, sambung dia, punya potensi besar untuk ruang terbuka hijau. Hanya saja, hingga kini masih terjadi kesalahan pemanfaatan lahan dengan menjamurnya bangunan liar. Bukannya memperbaiki, justru malah merusak estetika kota.‎ “Hal itu tentu bisa dilakukan asal pemerintah pusat terlebih dahulu menertibkan kepemilikan tanahnya,” ungkapnya.

Untuk mewujudkan program tersebut, pemerintah daerah sudah melakukan memorandum of understanding (MoU) dengan sejumlah instansi terkait. Hasil MoU tersebut diantaranya,‎ pemanfaatan lahan bekas kali untuk penambahan ruang terbuka hijau di pinggir jalan tol Cikarang Barat (Pjt II). “Kami bebenah soal ruang terbuka hijau, maka ada tindakan yang berani untuk mengubah semua itu dan Bupati merespon adanya usulan program pembangunan pedestrian dan penghijauan,” pungkasnya.(ONE)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*