Pelecehan Seksual di Jatiasih, Kadisdik: Kepsek Harus Tanggung Jawab

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Uu Saeful Mikdar.

BEKASI TIMUR – Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Bekasi Uu Saeful Mikdar menegaskan akan menjatuhkan sanksi terhadap Kepala Sekolah SD Negeri di Jatiasih atas tindakan maladministrasi yang telah dilakukan.

Sebab menurutnya, pemberian sanksi menjadi otoritas Disdik, dan Kepala Sekolah (Kepsek) menjadi penanggungjawab dari semua kegiatan yang ada di sekolah termasuk kejadian-kejadian yang bersifat minor.

Karena seperti diketahui sebelumnya, AD (oknum guru yang berbuat asusila terhadap murid) merupakan pegawai Tenaga Kerja Kontrak (TKK) yang dalam penugasannya sebagai tenaga administrasi di sekolah dan belum memenuhi standar kompetensi guru, namun diangkat sebagai guru wali kelas dua oleh Kepsek dengan dalih guru yang ada sedang sakit.

“Itu dia (Kepsek) harus tanggungjawab, cuma wujud pertanggungjawabannya seperti apa tunggu saja. Kan kalau ASN (Aparatur Sipil Negara) itu ada prosesnya, bisa dipecat atau tidak itu ada prosesnya,”kata Uu Saeful Mikdar usai menghadiri Rapat dengar Pendapat dengan Komisi IV di Kantor DPRD, Kamis (08/12/2022).

Diungkapkan Uu, saat ini Kota Bekasi masih banyak kekurangan guru pengajar dan sarana di sekolah, sehingga ia meyakini berbagai macam kejadian maupun tindak kekerasan di lingkungan sekolah belakangan ini, tak terlepas dari hal tersebut.

“Saya yakin seyakinnya ada hubungannya dengan kekurangan guru, kekurangan sarana. Posisinya misalkan begini, kamar mandi kurang, itu akan memberikan kontribusi yang luar biasa saat dia keluar masuk secara bersamaan lelaki dengan perempuan,”terangnya.

Namun secara umum menurut dia, peristiwa yang terjadi di lingkungan sekolah akan menjadi tanggungjawab bersama, terutama Disdik dengan stakeholder terkait agar memberikan motivasi lebih terhadap guru untuk mengedepankan profesionalisme dan etika dalam bekerja.

“Disdik bertanggungjawab kalau ada kekeliruan gurunya, berarti kan kita ada kekurangan untuk memberikan push, memberikan motivasi. Padahal kita yang namanya manusia saya sampaikan, yang namanya guru kalau sudah profesionalisme-nya dijunjung dan etika gurunya dipertahankan, InsyaAllah tidak akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,”pungkasnya. (RAN)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*