RAWALUMBU – Komunitaas Pengusaha Angkutan Elf K-01A menanyakan terpilihnya Ketua Organda Kota Bekasi, Hotman Pane yang juga menjadi Wakil Ketua Dewan Transportasi, yang dinilai menyalahi prosedur hukum yang merangkap dua jabatan sekaligus.
“Keahlian Hotman itu dimana?, apakah Pak Walikota mengetahui darimana asal Hotman. Sebelum dia menjadi Ketua Organda itu dimana?,” kata Koordinator Ahmad Juhaini kepada Awak Media di Kafe Bangi Kopi, Selasa (25/4/2017).
Dia juga mempertanyakan Visi Misi Hotman yang selama ini menjadi Ketua Organda Kota Bekasi yang sudah berjalan selama lima tahun ini.
“Sewaktu dia mencalonkan Ketua Organda Kota Bekasi itu tertulis semua, dengan memberikan kemudahan mendapatkan sparepart, membukakan bengkel, hingga sekarang ini kemana janji itu,” ucap dia.
Seharusnya, lanjut dia, semua janji itu dipertanyakan, karena hampir semua belum direalisasikan, dan kenapa dia dijadikan Dewan Penyelamat Transportasi.
“Jangan cuma yang dekat Pak Walikota dijadikan pejabat,” tukas dia.
Sewaktu Hotman menjabat Ketua Organda Kota Bekasi, tambah Juhaini, banyak angkutan yang melakukan demonstrasi.
“Hampir tiap bulan itu selalu ada demo angkutan, harus pekak seharusnya Pak Walikota, ada apa dan kenapa itu?,” bebernya.
Jika kepemimpinan Hotman berjalan dengan baik, tidak mungkin terjadi demontrasi. Dirinya beserta Pengusaha Angkutan lainnya sepakat agar Hotman diganti dari Ketua Organda Kota Bekasi.
Atas dasar tersebut, aku Juhaini, bukan hanya Pengusaha Angkuta Elf K-01 A dan seluruh Pengusaha Angkutan Se-Kota Bekasi membuat Paguyuban tersendiri, karena tidak puasnya terhadap Kepemimpinan Hotman sebagai Ketua Organda Kota Bekasi.
“Semua itu bisa dicek, trayek mana saja yang tidak setuju, dan Hotman pun sudah tidak ada lagi yang mendukung untuk jadi Ketua Organda,” paparnya.
Diakui atau tidak, beber Juhaini, uang hasil pembayaran Uji Kir sebesar Rp.10 ribu dan Rp.50 ribu untuk mobil baru tidak ada Laporan Pertanggung Jawabannya terhadap Pengusaha Angkutan se-Kota Bekasi.
“Kemana pertanggung jawaban itu, dan jelas tidak struktur Pengurus Organda Kota Bekasi, masih ada gak orang yang didalam struktur itu, yang ada cuma Hotman Pane dan Sekertarisnya saja,” tegas dia.
Dia pun membedakan antara Kepemimpinan Indra dengan Hotman kala itu. Semasa Ketua Organda Kota Bekasi di Pimpin oleh Indra, seluruh Pengusaha Angkutan itu di kumpulkan jika ada kebikan dari Pemerintah.
“Setelah terpilihnya Hotman itu, kinerjanya sangat jauh berbeda. Indra itu setiap ada kebijakan dari Pemerintah soal kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM), seluruh Pengusaha Angkutan dikumpulkan. Artinya pengurus ini tidak boleh menaikan tarif sebelum ada kebijakan dari Pusat,” imbuhnya.
Masih kata Juhaini, jika Walikota Bekasi masih mempercayai Hotman sebagai Wakil Ketua Dewan Transportasi. Pihaknya mengancam tidak akan memilih dan mendukung kembali Rahmat Effendi sebagai Walikota mendatang.
“Kita jujur saja, kalau Pepen begitu caranya seperti menganak emaskan Hotman, jangan salahkan kami jika kami lari untuk tidak mendukung Pepen,” pungkasnya.(GUN)
Leave a Reply