JATIASIH – Tahun 2018 pemohon Bedah Rutilahu di wilayah Kelurahan Jatikramat meningkat, hal ini dilihat dari banyak usulan yang masuk ke Program Pembangunan Partisipatif Berbasis Komunitas (P3BK) pada tahun anggaran 2017 ke BKM Jatikramat.
Lurah Jatikramat H Bahrudin meminta RT, RW harus tanggap dan peduli kepada warga masyarakat yang rumahnya dibangun dan dibiayai dari anggaran P3BK harus ditopang dana swadaya 30 persen.
“Termasuk juga pemilik rumah tidak layak huni (Rutilahu) harus lebih peduli, karena tanpa ada swadaya kurang maksimal,” jelas lurah.
Lanjut Bahrudin, kalau ada kerjasama yang bangus antara RT, RW, Lurah dan warga masyarakat, maka program P3BK akan terlaksana dengan sempurna.
“Walaupun usulan yang mengajukan banyak, tapi dahulukan bedah rutilahu yang betul-betul usulannya sudah menjadi skala prioritas,” pesan lurah.
Pimpinan Kolektif BKM Jatikramat, Agustus Musa mengatakan, pemohon bedah rutilahu tahun ini cukup antusias.
Dari 19 RW yang ada di wilayah Kelurahan Jatikramat, 9 RW diantaranya wilayah perkampungan.
“Tentunya dengan meningkatnya usulan bedah rutilahu diharapkan pengurus RT,RW dan tokoh masyarakat untuk proaktif menggalang 30 persen dana swadaya,” harap Agus sapaan akrab Agustus Musa.
Sementara realisasi P3BK pada tahun anggaran 2017 yang dilaksanakan oleh BKM Jatikramat sebanyak 26 kegiatan diantaranya, bedah rutilahu 10 unit, peningkatan jalan 10 titik, pengerjaan saluran air 2 titik, rehab kantor seketariat 2 bangunan, sarpas untuk 2 posyandu dan RW.
“Itulah usulan yang menjadi skala prioritas di tahun 2016 dengan pelaksanaannya di tahun 2017,” terang Agus.
Senada dikatakan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat LPM Jatikramat, Supendi bahwa P3BK dilakukan atas perencanaan antara Musrenbang kelurahan, LPM dan kordinator BKM dalam menentukan skala prioritas.
” Selanjutnya LPM memonitoring kegiatan dan pekerjaan dari nol sampai rampung 100 persen. Dan untuk tahun 2018, P3BK sudah merencanakan kembali skala prioritas yang diusulkan melalui Musrenbang kelurahan, dan sudah menentukan titik prioritas yang akan dibahas dalam penentuan pembuatan proposal, diantaranya rutilahu, jaling, saluran air dan sarpas,” beber Supendi. (YAT)
Leave a Reply