PDAM Tirta Bhagasasi Kesulitan Mengatasi Kebocoran Air

Dirut PDAM Usep Rahman Salim saat menyampaikan pemaparan.

BANDUNG – Dirut Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bhagasasi, Usep Rahman Salim akui pihaknya kesulitan untuk mengatasi kebocoran air.

Menurutnya, kebocoran jamak terjadi pada perusahaan air minum, dan untuk PDAM Kabupaten Bekasi hal tersebut sudah ditoleransikan oleh Kementerian PU juga Kementerian Keuangan.

“Bocor itu bukan air yang hilang, tapi air yang tidak bisa terjualkan,” kata Usep dalam kegiatan Media Gathering di Lembang, Bandung, Kamis (16/12/2021).

Dia mengungkapkan, kebocoran air di PDAM Tirta Bhagasasi saat ini mencapai 27 persen, diantaranya untuk pengurasan, pemberian sosial, hydran umum dan lain-lain.

“Saat ini kita upayakan penurunan dari 27, saya turunkan hanya 1 persen di tahun 2022. Dari 27 persen hanya dapat menurunkan 1 persen. Kenapa 1 persen, karena bocor itu sangat sulit sekali, yang paling utama yaitu kebocoran non tekhnis, terbesar di alat ukur,”terangnya.

Meskipun dalam situasi Pandemi Covid-19, Usep mengungkapkan menjelang akhir tahun 2021 PDAM Tirta Bhagasasi mengalami peningkatan keuntungan dari anggaran yang telah direncanakan sebelumnya.

“Kita kemaren mendapatkan laba 35 miliar, dari 35 miliar itu kita berikan kepada KPM walaupun ada edaran dari Kementerian Dalam Negeri apabila belum mencapai 60 persen tidak diwajibkan memberikan PAD, perbandingan 55 persen untuk pemilik dan 45 persen untuk PDAM,” tukasnya. (RAN)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*